Eko Yuli Memburu Emas dan Kejar Rekor di Olimpiade 2020
Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan berpeluang menjadi atlet Indonesia pertama yang membawa pulang medali dalam empat gelaran Olimpiade secara beruntun di Olimpiade 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 merupakan penampilan keempat Eko Yuli di pesta olahraga terbesar di dunia. Di tiga Olimpiade sebelumnya, Eko Yuli selalu berhasil membawa pulang medali.
Penampilan Eko Yuli dimulai di Olimpiade Beijing 2008 di mana Eko yang turun di kelas 56kg berhasil meraih medali perunggu.
Eko kemudian jadi salah satu atlet yang menyelamatkan muka Indonesia di Olimpiade London 2012 usai meraih medali perunggu di kelas 62kg. Di Rio de Janeiro 2016, Eko Yuli memperbaiki prestasinya dengan mempersembahkan medali perak buat Indonesia di kelas yang sama.
"Motivasi, cita-cita di olahraga pasti medali emas Olimpiade. Tapi sekarang kan harus berusaha dulu. Yakin nggak? Bisa nggak? lihat di hari H nanti. Motivasi saya sekarang cukup tinggi buat dapat emas, buat melengkapi koleksi medali di Olimpiade sekaligus atlet pertama yang tampil dan dapat medali di empat Olimpiade berturut-turut," kata Eko Yuli kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/7).

Perjuangan Eko Yuli untuk melengkapi koleksi medali di Olimpiade tak mudah. Ia harus berjuang dalam kondisi latihan terbatas akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena pandemi Covid-19. Belum lagi persoalan internal yang sempat dihadapi Eko sejak Juni lalu yang membuat ia dan Denny latihan terpisah dari tiga lifter lain yang juga lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Meski demikian, Eko sadar Olimpiade 2020 ini menjadi kesempatan terbesar terakhirnya untuk berjuang mati-matian meraih medali emas. Lifter 31 tahun asal Metro, Lampung itu pun tak yakin bisa kembali tampil di Olimpiade 2024 Paris.
"Apapun kendalanya, saya jalani saja apa adanya secara maksimal dan berusaha untuk mendapatkan emas. Mau nunggu kapan lagi untuk memperjuangkan, saya harus berpikir ini terakhir ikut di Olimpiade, jadi kesempatan terakhir."
"Ke Olimpiade 2024 lihat lagi nanti, masih sanggup apa enggak, tapi tahun ini dari segi usia, kondisi tubuh bisa dimaksimalkan sekarang. Mentalnya juga bagaimana, semoga saya bisa jadi atlet paling lengkap medalinya di Olimpiade. Mudah-mudahan sesuai harapan," jelas Eko.
Menyoal peta persaingan, Eko mengungkapkan sudah mengetahui lawan-lawan yang bakal dihadapinya di kelas 61kg Olimpiade 2020 Tokyo yang dirilis resmi melalui situs International Weightlifting Federation (IWF) per Selasa (13/7). Total ada 13 lawan Eko dari seluruh dunia di Olimpiade nanti.
Menurut Eko, lawan terberatnya nanti adalah wakil dari China, Li Fabin yang saat ini memegang rekor snatch dan total angkatan di kelas 61kg. Li Fabin mencatatkan rekor dunia untuk snatch 145kg dengan total angkatan mencapai 318kg di IWF World Championships di Pattaya, Thailand tahun 2019 lalu. Li Fabin juga berhasil mengangkat beban 173 kg di clean and jerk.

Satu lawan lain yang juga dianggap kuat oleh Eko yakni wakil Kolombia, Fransisco Mosquera. Hanya saja, namanya tidak terdaftar sebagai peserta di kelas 61kg Olimpiade Tokyo 2020.
"Jadi sepertinya nanti saya dan Li Fubin akan fight berdua untuk berebut medali emas. Kecuali kalau wakil Kolombia itu ikut, mungkin bakal beda peta persaingannya. Bukan mau meremehkan wakil Vietnam [Kim Tuan Thach], tapi yang saya tahu total angkatan dia belum pernah di atas 310kg. Tapi perebutan perunggu bisa jadi antara Vietnam dan Italia [Davide Ruiu]," jelas Eko.
Eko tercatat memiliki rekor angkatan 317kg yang ia ciptakan ketika meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi yang berlangsung di Ashgabat 2018 lalu. Analisis Eko, jika ia bisa menang di clean and jerk dan bisa bertahan setidaknya menyamakan angkatan snatch dari Li Fubin, medali emas bukan hal yang tidak mungkin diraih.
"Target saya adalah memperbaiki catatan di Ashgabat. Kalau bisa lebih tinggi dari 317kg, itu persiapan yang saya lakukan sekarang. Kalau bisa lebih tinggi apapun hasilnya emas atau perak itu sudah bagus," kata Eko.
[Gambas:Video CNN]
(TTF/jal)
0 Response to "Eko Yuli Memburu Emas dan Kejar Rekor di Olimpiade 2020"
Post a Comment