Tito dan KPU Belum Satu Kata Terkait 2 Poin Krusial Pemilu 2024 Termasuk Anggaran Rp 86 T

BANGKAPOS.COM , JAKARTA - Pelaksanaan Pemilu 2024 masih 3 tahun lagi, namun p3embahasan soal ini sudah mulai dilakukan dan menghangat.

Satu di antaranya adalah sejumlah perbedaan pandangan antara KPU dan Kemneterian Dalam negeri terkait beberapa hal. Satu di antara perbedaan pandangan tersebut adalah soal anggaran.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengaku tidak setuju dengan anggaran penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang oleh KPU dibudjetkan sebesar sebesar Rp 86 triliun. Mantan Kapolri tersebuit menilai anggaran tersebut terlalu besar.

Karena itu, Tito mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan efisiensi anggaran.

"Kemarin (saya) membaca di media pengajuan Rp 86 triliun, jujur saja kami perlu melakukan exercise dan betul-betul melihat detil satu persatu angka tersebut. Karena lompatannya terlalu tinggi," kata Tito.

Tito menilai anggaran tersebut merupakan lompatan yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu sebelumnya.

Pada Pemilu 2014 sekitar Rp16 triliun dan Pemilu 2019 sekitar Rp27 triliun.

Tito pun mendorong usulan anggaran itu ditekan. Apalagi, negara saat ini tengah memulihkan perekonomian akibat terdampak pandemi covid-19.

"Di saat kita sedang memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memulihkan ekonomi nasional. Apalagi tahapannya kalau di 2022 dimulai, ini harus kita pertimbangkan betul," ucap Tito.

Sebelumnya, KPU mengajukan total pagu anggaran Rp86,2 triliun untuk Pemilu 2024. Anggaran yang disiapkan dari 2021 itu digunakan untuk konsolidasi demokrasi, operasional, dan non-operasional. Dana itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Related Posts

0 Response to "Tito dan KPU Belum Satu Kata Terkait 2 Poin Krusial Pemilu 2024 Termasuk Anggaran Rp 86 T"

Post a Comment