Sekjen PBB Sangat Terpukul Tujuh Anggota Stafnya Diusir dari Ethiopia

TRIBUN-BALI.COM, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku sangat terpukul mendengar kabar pengusiran tujuh pejabat badan dunia tersebut dari Ethiopia, termasuk pejabat senior urusan kemanusiaan PBB.

Guterres memerintahkan stafnya tersebut agar meninggalkan Ethiopia.

"Seluruh operasi kemanusiaan PBB berdasarkan prinsip pokok kemanusiaan, tidak memihak, netral dan independen. Di Ethiopia, PBB menyalurkan bantuan penyelamat hidup seperti makanan, medis, air, dan pasokan sanitasi bagi rakyat yang sangat membutuhkan. Saya sepenuhnya yakin staf PBB yang berada di Ethiopia menjalankan tugas ini," kata Guterres lewat pernyataan Kamis 30 September 2021.

Baca juga: Di Ethiopia, Sekarang Masih Tahun 2014, Kok Bisa Kalender Mereka Tertinggal 7 Tahun? Karena Ini

Baca juga: Sebabkan Kecelaan Pesawat di Indonesia Dan Ethiopia, Boeing Kembali Produksi 737 Max

PBB berkomitmen membantu rakyat Ethiopia yang hidupnya bergantung pada bantuan kemanusiaan, ujarnya.

"Kini kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah Ethiopia, dengan harapan bahwa staf yang bersangkutan akan diizinkan melanjutkan tugas penting mereka."

Kementerian Luar Negeri Ethiopia pada Kamis 30 September 2021 menyatakan persona non grata (tidak diinginkan) pada tujuh pejabat PBB lantaran "mencampuri urusan rumah tangga" negara tersebut.

Ketujuh pejabat itu diberi waktu 72 jam untuk angkat kaki dari Ethiopia.

AS Mengecam Ethiopia

Amerika Serikat mengecam pengusiran tujuh pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari Ethiopia.

Demikian disampaikan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Kamis 30 September 2021.

Related Posts

0 Response to "Sekjen PBB Sangat Terpukul Tujuh Anggota Stafnya Diusir dari Ethiopia"

Post a Comment