Rektor Undana Mengamuk Buntut Kisruh Penutupan Lab Biokesmas

Jakarta, CNN Indonesia --

Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Nusa Tenggara Timur (NTT), Fredrik Benu mengamuk dan nyaris adu jotos dengan anggota Forum Academia Nusa Tenggara Timur (FAN), Elcid Li terkait kisruh penutupan Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (Biokesmas) pada Selasa (24/8).

Fredrik Benu bersikeras ingin menutup laboratorium tersebut. Ia menganggap laboratorium tersebut telah melanggar ketentuan yang berlaku. Fredrik menyebut laboratorium tersebut tidak mempunyai dokter patologi.

Namun, upaya penutupan itu mendapat respons keras dari Forum Academia NTT. Elcid sebagai salah satu bagian dari forum tersebut menentang dan tak mau pindah. Keduanya saling bersitegang dan mempertahankan kehendak masing-masing.


Berdasarkan Press Release Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat yang mengatasnamakan Ketua Tim Lab Biokesmas Fainmarinat Inabuy, FAN berkontribusi terhadap laboratium tersebut. Sumber dana operasional Lab selama ini berasal dari Pemprov NTT (95,849 persen), FAN (3,691 persen), dan Universitas Nusa Cendana (0,459 persen).

Laboratorium tersebut beralamat di RS Undana di Jalan Jenderal Soeharto nomor 72 Naikoten I, Kota Raja, Kupang NTT. Lab Biokesmas diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus Putranto, dan Gubernur Provinsi NTT, Bapak Victor B. Laiskodat, pada tanggal 16 Oktober 2020, dengan dihadiri pimpinan Forum Academia NTT dan pimpinan Universitas Nusa Cendana.

Sebelumnya, upaya penutupan laboratorium Biokesmas oleh Rektorat, juga didasarkan pada Surat Dinkes Kota Kupang nomor 441. 806.903/VIII/2021 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Lab Biokesmas. Dinas Kesehatan Kota Kupang meminta operasional lab dihentikan karena sejumlah alasan, diantaranya Lab tidak mempunyai penanggung jawab seorang dokter. Selain itu, Tenaga Analis yang bekerja pada Lab tersebut juga tidak mempunyai izin praktik.

Saat pertemuan Rektor dengan perwakilan FAN, situasi semakin panas ketika Elcid disebut melempar tas ke arah Fredrik. Fredrik yang duduk di kursi seberang Elcid pun sontak berdiri dan lari ke arahnya.

"Keluar sekarang, hari ini!" kata Fredrik dengan nada tinggi.

Fredrik marah sambil menunjuk-nunjuk Elcid. Mereka nyaris adu fisik. Namun, sejumlah orang yang ada di kampus Undana itu mencoba melerai. Amarah Fredrik pun mereda setelah pemuka agama menasihatinya.

Menanggapi kemarahan sang rektor, Elcid bersikukuh tidak mau pindah. Menurut Elcid, laboratorium itu hanya melakukan tes Covid dan tidak melakukan perawatan kepada pasien.

"Diperhatikan jika hari-hari ini nalar kedaruratan dikarenakan alat-alat administrasi para birokrat, baik itu pemerintahan maupun kampus maka kami amat sesalkan. Kami tidak akan menutup," kata Elcid.

Fredrik sempat menutup lab tersebut lewat surat yang diterbitkan pada 23 Agustus 2021. Forum Academia NTT pun lantas membuat petisi agar lab tersebut tetap beroperasi. Dalam petisi tersebut dikatakan, semua syarat sudah diperiksa oleh Litbangkes dan semuanya terpenuhi sehingga sudah ada Surat Izin Operasional dari Litbangkes RI.

Mereka menyebut rektor Undana tidak berhak menutup lab tersebut sebab Lab Biokesmas adalah milik Pemprov NTT bukan milik Undana.

Selain itu, mereka juga mengklaim memberikan tes Covid gratis untuk warga. Sehingga, pihak lab meminta agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan pemerintah daerah turun tangan untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(yla/ugo)

Related Posts

0 Response to "Rektor Undana Mengamuk Buntut Kisruh Penutupan Lab Biokesmas"

Post a Comment