Singkong Goreng Mak Dasimah Jadi Menu Idola Pratu Aldi dan Sertu Astiyandi
Sertu Astiyandi, personel Kodim 0414/Belitung tampak sibuk membolak-balik singkong di wajan penggorengan. Sementara Pratu Aldi Monando memilih menyantap singkong goreng panas yang sudah ditiriskan, sambil sesekali menyeruput kopi hitam.
Oleh: Ibnu Taufik Jr / Belitung Timur
SINGKONG goreng dan kopi hitam tersebut bukan dinikmati Sertu Astiyandi dan Pratu Aldi di sebuah Caffe. Keduanya menikmati singkong itu di rumah seorang warga bernama Mak Dasimah, 58, warga Desa Kelubi, Kecamatan Manggar, Belitung Timur akhir pekan lalu.
Singkong goreng tersebut juga tidak dibeli dari pasar, melainkan dipanen dari kebon sekitar. Sementara wajan penggorengan juga bukan di atas kompor elpiji, melainkan dari tungku kayu bakar yang dibuat ala kadarnya di samping rumah Mak Dasimah, warga setempat.
[embedded content]Saat Sertu Astiyandi sibuk membolak-balik singkong di wajan agar tak gosong, dan Pratu Aldi juga sibuk menyantap singkong yang ditiriskan, Mak Dasimah dibuat tersipu atas ulah keduanya. Mak Dasimah seolah bingung dengan apa yang harus dilakukan.
Mak Dasimah dibuat tersenyum sendiri melihat ulah dua prajurit TNI yang tengah menjalankan tugas negara di program Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 di Desa Kelubi, Manggar, Belitung Timur. Meski dibuat salah tingkah, namun Mak Dasimah tak bisa menyembunyikan rona bahagia yang terpancar dari wajahnya.
Mak Dasimah adalah satu dari dua warga Kelubi yang tengah dibangunkan rumah permanen di program TMMD ke-112 ini. Pembangunan dua rumah sederhana untuk warga ini merupakan sasaran tambahan dari pekerjaan fisik utama TMMD ke-12 yang prioritasnya adalah membangun jalan sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar sembilan meter untuk membuka akses ke wisata Batu Begalang.
Mak Dasimah mengakui sengaja melayani sejumlah prajurit TNI yang membangunkan rumahnya setiap istirahat siang maupun sore hari dengan menu ala kadarnya yang diperoleh dari kebon. Kadang Mak Dasimah menggoreng singkong, kadang ubi atau juga kerupuk untuk teman minum kopi prajurit TNI yang sudah dianggapnya sebagai anak-anaknya sendiri.
âSingkong diambil dari kebon sendiri, sementara kalau kopi dan gula uangnya diberi sama mas-mas TNI. Saya seneng, karena mereka baik dan nganggap saya seperti emaknya sendiri,â kata Dasimah.
Rumah baru Mak Dasimah dibangun persis di depan rumah lama. Rumah lama Mak Dasimah adalah rumah panggung berukuran 7x5 dengan dinding terbuat dari kulit kayu yang berlobang di hampir setiap bagian. Saat musim hujan, seringkali air masuk dan membasahi seluruh isi rumah.
0 Response to "Singkong Goreng Mak Dasimah Jadi Menu Idola Pratu Aldi dan Sertu Astiyandi"
Post a Comment