Jangan Cuma Ikut-ikutan Ini Jurus Utama Beli Saham IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan startup ecommerce Tanah Air, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melaksanakan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan sahamnya akan segera tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 6 Agustus mendatang.

Bukalapak menetapkan harga penawaran yakni Rp 850/saham, batas teratas dari penawaran awal Rp 750- Rp 850 per saham. Perseroan akan menawarkan sebanyak 25.765.504.800 saham sehingga akan meraih dana Rp 22 triliun, terbesar dalam sejarah BEI.

Tak hanya Bukalapak, sejumlah unicorn Indonesia juga siap mengikuti jejak ecommerce Grup Emtek tersebut. BEI bahkan mengungkapkan ada GoTo (Gojek-Tokopedia), PT Global JET Express (J&T Express), dan PT Tinusa Travelindo (Traveloka) siap masuk pasar modal.


Di tengah hingar bingar IPO unicorn ini, pengamat pasar modal, sekaligus investor, Erman Sumirat mengatakan bahwa sebelum memutuskan membeli saham IPO Unicorn, ada baiknya memperhatikan beberapa hal seperti prospektus perusahaan tersebut.

Prospektus merupakan dokumen berisi data penting yang biasanya disajikan kepada calon investor dalam IPO, baik saham maupun obligasi. Dokumen ini akan memaparkan saham atau efek tertentu yang akan ditawarkan kepada publik, misal data profil perusahaan, data rinci IPO, jumlah dana yang diincar, untuk apa saja dananya, kinerja keuangan, pemegang saham perusahaan, risiko bisnis yang dihadapi, hingga prospek bisnis.

"Jadi simple saja buat pemula, mereka harus melihat prospektus perusahaan. Dan jangan lupa pertumbuhan bisnisnya juga harus dipantau," kata Erman dalam program Investime CNBC Indonesia, dikutip Selasa (3/8).

Erman juga menyarankan kepada para investor agar mereka melakukan riset kecil. Jangan terlalu cepat memutuskan untuk membeli saham tanpa melakukan riset terlebih dahulu hanya dikhawatirkan saham IPO unicorn karena euforia.

Dia menegaskan, para investor juga mesti memperhatikan juga tujuan perusahaan yang mau IPO tersebut, apakah ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi, atau dana IPO hanya untuk refinancing utang.

Selain itu, perhatikan juga valuasi karena ini menjadi aspek penting ketika investor menganalisis Price to Earning Ratio (PER) suatu perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan dalam industri sejenis. PER atau price to earning ratio adalah perbandingan harga saham terhadap laba perusahaan.

"Kita harus pelajari public expose [paparan publik], valuasi, data-data bisnis model. Minimal tanya orang. Kaya banyak yang pakai produk itu atau tidak. Lewat observasi itu cara paling simple. Jadi harus sabar melakukan riset kecil-kecilan," katanya.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

0 Response to "Jangan Cuma Ikut-ikutan Ini Jurus Utama Beli Saham IPO"

Post a Comment