Butuh Duit Waskita Karya Mau Rights Issue 245 Miliar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan infrastruktur dan konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, yang ditawarkan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas II (PUT II).

Berdasarkan prospektus singkat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ini (16/8), WSKT akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 24.564.915.000 (24,56 miliar) saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Jumlah saham Seri B yang akan diterbitkan akan disesuaikan dengan keperluan dana perseroan.


Dalam hal terjadi perubahan jumlah maksimum saham yang akan diterbitkan, WSKT akan mengumumkannya bersamaan dengan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu pada Senin, 30 Agustus mendatang.

Sementara itu, harga pelaksanaan rights issue ini belum ditentukan. Dengan asumsi harga rata-rata saham WSKT di Rp 832/saham pada awal perdagangan Senin ini (16/8), potensi dana yang bisa diraih mencapai maksimal bisa Rp 20 triliun jika memakai harga tersebut.

Dengan demikian para pemegang saham WSKT diberikan kesempatan untuk mengambil bagian dalam penawaran terbatas dengan memberikan HMETD atas saham Seri B WSKT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Perseroan bermaksud untuk melaksanakan PUT II dalam jangka waktu yang wajar untuk dilakukan, namun tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penerimaan persetujuan RUPSLB," tulis manajemen WSKT, Senin (16/8).

Dana yang diperoleh dari hasil PUT II ini setelah dikurangi biaya-biaya seluruhnya akan digunakan untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak perseroan.

"Apabila sebagian atau seluruh dana hasil penambahan modal dengan HMETD ini digunakan untuk transaksi yang merupakan transaksi material, transaksi afiliasi, dan/atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan menurut peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia, WSKT akan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku," tulis manajemen WSKT.

Manajemen WSKT menyatakan, saat ini perseroan berupaya memperkuat operasionalnya dengan melakukan digitalisasi seluruh proses bisnis.

Selain itu, dalam rangka restrukturisasi keuangan perusahaan, WSKT fokus pada percepatan divestasi konsesi jalan tol yang dimiliki oleh entitas anak perseroan, yaitu PT Waskita Toll Road.

Kini, perseroan memiliki 14 konsesi jalan tol dengan 3 ruas telah beroperasi secara penuh, sementara 11 ruas sisanya beroperasi secara parsial maupun dalam tahap pembangunan.

Perseroan fokus pada penyelesaian konstruksi ruas yang tersisa guna mendukung proses divestasi.

"Dalam rangka melaksanakan program-program strategis tersebut, WSKT membutuhkan tambahan pendanaan."

Sebelumnya, manajemen WSKT menyatakan memang akan menggelar rights issue dan penerbitan obligasi dengan target dana total mencapai Rp 17,5 triliun pada periode September-Desember mendatang.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan dua aksi korporasi ini merupakan bagian dari skema pemulihan bisnis perusahaan setelah perusahaan mengalami penurunan bisnis akibat pandemi Covid-19.

"Kami memperkirakan sesuai dengan porsi PMN [Penyertaan Modal Negara] dan rights issue, Waskita akan mendapatkan fresh money kurang lebih Rp 12 triliun," kata Destiawan dalam sebuah webinar, Kamis (12/8/2021).

Penambahan modal ini merupakan bagian dari suntikan modal dari pemerintah kepada Waskita dalam bentuk PMN (Pernyertaan Modal Negara) senilai Rp 7,9 triliun di tahun ini.

Mengingat Waskita merupakan perusahaan terbuka, sehingga mekanisme penambahan modal harus dilakukan melalui mekanisme pasar. Rights issue ini ditargetkan akan dapat dilaksanakan pada Desember 2021 ini.

Total dana yang diharapkan dari aksi korporasi ini mencapai Rp 11,9 triliun atau mendekati Rp 12 triliun. Dana dari penambahan modal ini akan digunakan untuk penyelesaian tujuh ruas tol yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Tol yang dimaksud antara lain tol Becakayu, Cimanggis-Cibitung, Pejagan Pemalang, dan Kayu Agung-Palembang-Betung.Lalu ruas tol Ciawi-Sukabumi, Pasuruan-Probolinggo dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Sedangkan dari penerbitan obligasi akan dilaksanakan lebih cepat yakni pada September 2021. Nilai dana yang ditargetkan bisa didapat dari sini sebesar Rp 5,6 triliun.

"Pemerintah akan menjamin fasilitas baru yang akan dilakukan Waskita termasuk di dalamnya refinancing obligasi yang jatuh tempo," jelas dia.

Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali obligasi jatuh tempo dan sisanya untuk modal kerja.

Dia menyebut, obligasi ini diterbitkan dengan adanya jaminan pemerintah (government guarantee) senilai Rp 9,6 triliun berdasarkan PMK No. 211 Tahun 2020.

Dengan adanya penjaminan pemerintah ini diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan yang selama ini terhambat karena adanya pandemi. Selain itu juga diharapkan akan mengurangi beban bunga yang sedang berjalan perusahaan.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

0 Response to "Butuh Duit Waskita Karya Mau Rights Issue 245 Miliar Saham"

Post a Comment